Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2017

Sebuah Jawaban diujung Jurang

“Setiap orang berhak bahagia”. Itu kata-kata yang sering aku dengar dari mulut orang-orang. Dan aku fikir itu adalah perkataan yang benar. Karena aku pernah merasakan kebahagiaan itu. Dulu, aku adalah orang yang bahagia. Aku punya keluarga yang peduli samaku, punya banyak teman yang sayang samaku, dan aku juga punya pacar yang cinta samaku. Dan menurut aku, kelengkapan inilah yang dinamakan sebuah kebahagiaan. Tapi, sebuah kejadian mengingatkanku dengan lagu Peterpan – Tak Ada Yang Abadi. Karena memang tidak ada yang abadi didunia ini. Termasuk kebahagiaan. Selalu ada cara tersendiri dari Tuhan untuk mencabut nikmat kebahagiaan itu. Dan aku, juga merasakannya. Sebuah keputusan yang aku lakukan tanpa berfikir panjang, membuatku kehilangan semuanya. Aku adalah seorang laki-laki yang bekerja sebagai seorang Karyawan disebuah Perusahaan Swasta. Sifatku yang suka bergaul dengan teman-temanku, membuat aku jadi sering mentraktir mereka dalam setiap pertemuan. Mulai dari mentrak

You Get What You Are!

Einstein mengatakan, “ Learning is not a product of schooling but the lifelong attempt to acquire it. “ Jadi, proses pembelajaran mestinya tidak berhenti saat lulus sekolah, tetapi perlu terus diupayakan sepanjang hayat. Nah, kalau kegiatan “membaca” kita anggap sebagai salah satu tolok ukur pembelajaran, kira-kira bagaimana faktanya di Indonesia? Saya ambil data hasil survey. Riset Roy Morgan Juli 2006 sd Juni 2007 terhadap 21.686 responden di 20 kota besar Indonesia menyatakan bahwa 8,6 juta orang mengunjungi toko buku, atau sekitar 12% dari jumlah penduduk kota tersebut. Cuma mengunjungi, belum tentu membaca atau membeli buku, karena di toko buku ada juga barang-barang nonbuku. Riset AC Nielsen Okt 2006 sd Sept 2007 di 15 kota besar Indonesia menyimpulkan bahwa 14% dari penduduk di 15 kota tersebut suka membaca, atau kurang dari 6 juta orang. Yang disebut “suka membaca” adalah dalam periode itu mereka membaca buku… belum tentu benar-benar “suka”, dan kita masih bertanya-tanya m